Senin, 23 Januari 2017

Rekonstruksi Perampokan dan Pembunhan Sadis di Pulomas Berlangsung Selama 3 Jam

rekonstruksi kasus perampokan yang berujung 6 orang tewas di kawasan pulomas Jakarta Timur gelar 90 adegan. 75 adegan dibeberkan saat kejadian perampokan dan penganiayaan 11 korban di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), rekonstruksi ini juga di hadiri oleh salah satu pelaku Ius Pane
Rekonstruksi Pembunuhan Sadis di Pulomas
Dimulai sejak pukul 08.00 Kamis pagi rekonstruksi kasus perampokan yang berujung 6 orang tewas di kawasan pulomas Jakarta Timur gelar 90 adegan. 75 adegan dibeberkan saat kejadian perampokan dan penganiayaan 11 korban di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), rekonstruksi ini juga di hadiri oleh salah satu pelaku Ius Pane.

"kita ada 3 sesi ya tiga sesi itu sesi pertama adalah sesi persiapan, persiapan itu ada di tempat lain dan sebagian di sekitar TKP bukan di TKP sekitar TKP itu kurang lebih ada 7 nah kemudian dari TKP sendiri itu sama dengan yang kemarin cuma ada beberapa tambahan kalau kemarin 72 sekarang jadi 75 karena kita temukan pada saat pra rekonstruksi ada beberapa kegiatan yang ditemukan gitu kira-kira" ujar Kombes Pol. Agung Budijono Kapolres Metro Jakarta Timur.

Selain di lokasi perampokan rekonstruksi juga digelar di tempat pelarian pelaku berbekal 90 adegan yang di praktekkan dalam tiga sesi rekonstruksi ini rencananya pihak Kepolisian akan langsung melakukan proses pemberkasan.

Sebelumnya kasus pembunuhan dan perampokan di rumah keluarga Dodi Triyono Pulomas Jakarta Timur terjadi senin 26 Desember 2016. Pelaku menyekap 11 orang di dalam kamar mandi 5 korban berhasil bertahan sementara 6 lainnya termasuk Dodi Triyono dan 2 putrinya meninggal dunia karena kekurangan oksigen.

Tidak berlangsung lama Polisi berhasil membekuk keempat pelaku, 1 pelaku bernama Ramlan Butarbutar yang menjadi pimpinan komplotan tewas tertembak atas perbuatannya para pelaku terancam sanksi pidana maksimal hukuman mati.

Rekonstruksi dengan menghadirkan tersangka Ridwan Sitorus atau Ius Pane di gelar di lokasi perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas Jakarta Timur dalam rekonstruksi selama 3 jam di peragakan 75 adegan mulai kedatangan hingga pelarian para tersangka. Polisi hanya menghadirkan 1 tersangka karena 2 tersangka lainnya masih dalam perawatan sementara 1 tersangka tewas di tembak Polisi, sementara korban di peragakan pemeran pengganti untuk menjaga psikologis korban.

"kita setelah rekonstruksi kita akan melakukan pemberkasan kita selalu koordinasikan ini juga Bapak Jaksa ikut dalam rekonstruksi supaya biar lebih tergambar sapa persepsi juga bagaimana mungkin ada petunjuk yang mungkin nanti jika bisa kita coba lengkapi mungkin atau yang kira-kira lebih memberatkan kira-kira begitu" ucap Kombes Pol. Agung Budijono Kapolres Metro Jakarta Timur.

Perampokan terjadi 26 Desember lalu Polisi temukan 11 korban di sekap di kamar mandi di duga kehabisan oksigen 6 di antaranya meninggal dunia berbakal rekaman kamera pengawas Polisi akhirnya menangkap 4 pelaku, 1 di antaranya tewas karena berusaha melarikan diri.

Sabtu, 21 Januari 2017

Demi Warisan, Kakak Kandung Tega Bunuh Murni Mahasiswi UMJ

Tidak ada yang menyangka ada yang tega berbuat jahat pada Murniati pembunuhan yang dilakukan pelaku pada Murni rasanya tidak masuk akal karena Murni selama ini diketahui merupakan sosok yang baik ramah dan tidak memiliki masalah dengan orang lain, yang lebih mengagetkan lagi saat polisi akhirnya berhasil mengungkap siapa pembunuh Murni yang tidak lain adalah kakak kandungnya sendiri
Tidak ada yang menyangka ada yang tega berbuat jahat pada Murniati, pembunuhan yang dilakukan pelaku pada Murni rasanya tidak masuk akal karena Murni selama ini diketahui merupakan sosok yang baik ramah dan tidak memiliki masalah dengan orang lain, yang lebih mengagetkan lagi saat polisi akhirnya berhasil mengungkap siapa pembunuh Murni yang tidak lain adalah kakak kandungnya sendiri AR.

Bukan hanya keluarga tetangga yang mengenal keluarga ini pun dibuat terkejut tidak percaya jika kakak korban lah sosok dibalik kematian Murni.

"almarhumah itu orangnya supel, murah senyum terus ya menyapalah sering menyapa, saya sih ya tidak percaya lah kalau abangnya sendiri ya, kok sampai tega gitu ya tidak habis pikir sama adik kandungnya sendiri padahal itu sebelumnya itu sayang lah sama adiknya itu sayang. Sampai merinding saya begitu baca majalah pagi-pagi pas saya cuci mobil di belakang kantor itu saya merinding saya nangis saya. Selama yang saya alami itu selalu baik rukun gituh" ujar Slamet Tetangga Korban

Meski telah mengerucutkan dugaan tersangka pada kakak korban, Polisi masih menyelidiki motif pelaku melakukan pembunuhan sadis dengan menggelar olah TKP hari ini.

"ya tentunya ini nanti kita masih mendalami ya mendalami beberapa saksi ya beberapa saksi kemungkinan apakah ada yang mempunyai potensi tersangka baru kita lakukan pendalaman yang terpenting bahwa hari ini akan dilakukan olah TKP kembali" ucap Kombes Agro Yuwono Kabid Humas Polda Metro Jaya

Untuk sementara Polisi menduga kasus pembunuhan ini karena persoalan warisan, kesimpulan sementara ini di dapat dari sejumlah petunjuk di antaranya barang-barang berharga Murni yang tidak hilang dan kecurigaan pelaku merupakan orang dekat korban yang memiliki duplikat kunci rumah lantaran tidak ditemukan kerusakan di rumah dan pintu rumah tetap terkunci.

AR kakak kandung Murni yang kini telah di tetapkan menjadi tersangka juga sempat menolak otopsi pada jenazah Murni dengan alasan tidak ingin repot dan ingin jenazah segera dimakamkan di kampung halamannya di Garut namun sang ibu justru diam-diam menyetujui otopsi jasad putrinya yang kemudian menjadi pelengkap petunjuk kematian korban.

Murni ditemukan tewas di kamarnya Selasa dini hari dengan luka di bagian mulut dan kepala setelah tetangga mendengar kegaduhan dari kamar korban.

Minggu, 15 Januari 2017

Pembunuhan Tersadis Tri Ari Yani Puspo, Pihak Universitas Esa Unggul Kaget

Kasus kematian mahasiswi Universitas Esa Unggul Triyani Puspo Ningrum atau Arum masih gelap, Polisi masih belum menangkap pelakunya dan tengah mendalami dugaan pembunuhan berencana. Sementara untuk motif perampokan Polisi mulai mengesampingkan dulu sekali pun ada laptop, dompet dan smartphone milik korban yang hilang
Kasus kematian mahasiswi Universitas Esa Unggul Tri Ari Yani Puspo Arum atau Arum masih gelap, Polisi masih belum menangkap pelakunya dan tengah mendalami dugaan pembunuhan tersadis dan berencana. Sementara untuk motif perampokan Polisi mulai mengesampingkan dulu sekali pun ada laptop, dompet dan smartphone milik korban yang hilang.

Kuat kemungkinan ini adalah kasus pembunuhan berencana sementara perampokan hanya untuk mengalihkan perhatian, untuk menguatkan kejadian tersebut Polisi telah memeriksa sejumlah saksi tambahan seperti teman kerja korban.

Pembunuhan Arum terjadi di sebuah kamar kos di Jalan Asmat Ujung Kebon Jeruk Jakarta Barat Senin lalu, Arum ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk di leher dan punggung, korban pertama kali ditemukan pacarnya Zainal Abidin.

Pihak Universitas Esa Unggul membenarkan jika Tri Ari Yani Puspo Arum merupakan mahasiswi jurusan teknik industri fakultas teknik, korban terdaftar sebagai mahasiswi angkatan 2016 semester 1. Meski tidak mengetahui keseharian dari Arum namun kabar kematian ini sangat mengejutkan pihak Universitas. Pasalnya sebelum meninggal Arum sempat ke ruangan biro administrasi untuk keperluan akademik.

"ya kami membenarkan dari Universitas Esa Unggul bahwa mahasiswi atas nama Tri Ari Yani Puspo Arum adalah benar mahasiswa kita fakultas teknik industri angkatan 2016 semester pertama"ucap Euis Widyaningsih Kepala Biro Administrasi Universitas Esa Unggul

Hingga kini kematian Arum masih belum menemui titik terang, petugas Kepolisian gabungan dari sektor Kebon Jeruk dan Polres Jakarta Barat masih intensif melakukan penyelidikan. Sebanyak 6 saksi telah diperiksa termasuk pacar korban, hasilnya Polisi menemukan laporan adanya sejumlah barang korban yang hilang. Namun tidak menutup kemungkinan dugaan kasus pembunuhan berencana ini menjadi kemungkinan penyebab tewasnya korban.

"dari beberapa keterangan saksi memang kami menduga ini dengan luka yang ada di korban bisa saja pembunuhan, nah keterangan-keterangan saksi ini lagi kita intensif untuk menyimpulkan karena ini masih dalam penyelidikan yang intensif"

Arum perama kali ditemukan tewas oleh kekasihnya Zainal di kamar kosan yang di kawasan Kebon Jeruk Jakarta Barat dalam kondisi bersimbah darah, Zainal yang panik pun segera menghubungi Ermita rekan pacar korban yang kemudian bersama-sama segera membawa Arum ke Rumah Sakit, namun sayangnya nyawa Arum tidak tertolong dalam perjalanan.

Selasa, 10 Januari 2017

Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Pembunuhan Mahasiswi Universitas Esa Unggul

Penemuan jenazah Tri Ari Yani Puspo Arum mahasiswi berusia 22 tahun tergeletak di kamar kosnya akibat 4 luka tikaman senjata tajam di tubuhnya mengejutkan warga Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Tri Ari Yani Puspo Arum Korban Pembunuhan
Penemuan jenazah Tri Ari Yani Puspo Arum mahasiswi berusia 22 tahun tergeletak di kamar kosnya akibat 4 luka tikaman senjata tajam di tubuhnya mengejutkan warga Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Nyawa Tri Ari Yani Puspo Arum tidak tertolong karena kehabisan darah saat dilarikan ke Rumah Sakit, untuk keperluan otopsi jenazah Arum pun dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Seorang warga di sekitar TKP mengaku melihat sebuah mobil asing terparkir dalam kondisi mesin hidup di dekat rumah indekos korban pada jam 05.00 pagi.

Saksi Zainal Abidin datang ke kamar indekos korban karena korban tidak menjawab saat di telepon oleh saksi 2 jam sebelumnya. Korban Tri Ari Yani Puspo Arum adalah mahasiswi jurusan teknik industri semester 1 kelas karyawan di Universitas Esa Unggul, korban adalah warga Cempaka Baru Kemayoran Jakarta Pusat yang baru 2 bulan tinggal di kos Kebun Jeruk.

Ketua RT maupun warga di sekitar lokasi mengaku tidak banyak mengenal korban, untuk melacak keberadaan pelaku pembunuhan aparat Polres Metro Jakarta Barat langsung mengidentifikasi kamar kos korban termasuk lingkungan di sekitar TKP.

Hingga saat ini Polisi masih memeriksa saksi-saksi yakni seorang warga negara Nigeria tetangga kos korban, Zainal Abidin yang pertama kali menemukan korban dan Herni yang terakhir kali berkomunikasi dengan Tri Arum.

6 orang masih di periksa dalam kasus pembunuhan Tri Ari Yani Puspo Arum mahasiswi semester 1 Universitas Esa Unggul termasuk sang kekasih yang pertama kali menemukan korban bersimbah darah di dalam kamar kosnya.

Dari pemeriksaan sementara ada sejumlah barang korban yang hilang namun tidak menutup kemungkinan jika kematian Tri Ari Yani Puspo Arum dilatar belakangi motif lain, sebab sebelum ditemukan tewas kendaraan roda 2 milik korban sempat dirusaki oleh orang tidak dikenal.

Selasa pagi jenazah Tri Ari Yani Puspo Arum telah dimakamkan di TPU Dukuh Jakarta Timur, orang tua dan sejumlah kerabat ikut mengantar wanita 22 tahun ini ke tempat peristirahatan terakhir.

Pihak keluarga berharap agar kasus Pembunuhan sadis ini segera terungkap, Tri Ariani Puspa Arum ditemukan tewas Senin pagi di dalam kamar kos di jalan Haji Asmat Kebon Jeruk Jakarta Barat, saat ditemukan terdapat sejumlah luka tusuk di bagian leher.

Polisi Periksa Istri Ketiga Dodi Triono, Korban Pembunuhan Sadis Pulomas

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengungkapkan bahwa istri ke 3 korban kasus pembunuhan Pulomas Jakarta Timur Dodi Triono diperiksa oleh Polres Jakarta Timur hari ini, Model cantik asal Makassar itu dimintai keterangan sebagai saksi
Elsya Agnesya Kalangi Istri Ketiga Dodi Triono di Periksa Polisi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengungkapkan bahwa istri ketiga korban kasus pembunuhan Pulomas Jakarta Timur Dodi Triono diperiksa oleh Polres Jakarta Timur hari ini, Model cantik asal Makassar itu dimintai keterangan sebagai saksi.

Penyidikan terhadap kasus pembunuhan Pulomas terus berlangsung dan pihak kepolisian  telah berhasil menangkap seluruh pelaku pembunuhan sadis termasuk buronan terakhir Ius Pane, rencananya olah TKP akan dilakukan pada Jumat pekan ini.

hari ini Polda Metro Jaya juga memeriksa Elsya Agnesya Kalangi selaku istri ketiga Dodi Triono, selain itu penggalian mendalam juga dilakukan para pelaku dan para kerabat dari 6 korban tewas serta seluruh korban selamat.

Kombes Pol Argo Yuwono mengungkapkan keterangan dari Elsya Agnesya Kalangi akan diungkap setelah Kepolisian menyelesaikan proses penyidikan.

"untuk hari ini perkembangan yang di Pulomas ya adalah hari ini diperiksa istri ketiga dari almarhum sedang diperiksa oleh Polres Jakarta Timur sedang berlangsung" Kombes Pol Argo Yuwono Kabid Humas Polda Metro Jaya

Elsya Agnesya Kalangi istri ketiga almarhum Dodi Triono menjalani pemeriksaan di ruang Jatanras Polres Jakarta Timur Rabu sore, pemeriksaan dilakukan untuk kelengkapan berita acara pemeriksaan terkait pembunuhan dan perampokan di kediaman Dodi Triono di Pulomas Jakarta Timur, Elsya Agnesya Kalangi diperiksa selama kurang lebih 4 jam.

Usai  pemeriksaan Elsya Agnesya Kalangi memilih bungkam dan langsung meninggalkan Polres Jakarta Timur.

"kita ada pemeriksaan saksi untuk istri dari korban, ya untuk kelengkapan berkas saja, ya motif baru akan kita temuan dengan sendirinya dengan berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi" ucap AKBP Sapta Maulana Kasatreskrim Polres Jakarta Timur

Usai pemeriksaan terhadap para saksi Polisi akan segera melimpahkan ketiga tersangka dan barang bukti yang sudah ditemukan ke Polda Metro Jaya pada Hari Kamis.

Rabu, 04 Januari 2017

Ius Pane Pelaku Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas Akhirnya Ditangkap

Foto dan Profil Ridwan Sitorus alias Ius Pane sudah di sebar ke Masyarakat, Polisi berharap perampok sekaligus pembunuh di sebuah rumah di Pulomas Jakarta Timur ini segera di tangkap
Ius Pane DPO Pelaku Pembunuhan Sadis Pulomas
Foto dan Profil Ridwan Sitorus alias Ius Pane sudah di sebar ke Masyarakat, Polisi berharap perampok sekaligus pembunuh di sebuah rumah di Pulomas Jakarta Timur ini segera di tangkap. 3 rekan Ridwan Sitorus sudah di tangkap sang pimpinan komplotan perampok Ramlan Butarbutar tewas di tembak Polisi sementara 2 lainnya Erwin Situmorang dan Alvin Sinaga masih dirawat setelah ditembak kakinya oleh Polisi.

Polisi yang menggali keterangan dari 2 orang tersangka yang ditangkap mendapat pola cara beraksi komplotan ini termasuk peran Ridwan Sitorus Alias Ius Pane dalam rampok korban mereka.

Ridwan Sitorus alias Ius Pane sang buron perampok dan Pembunuhan Pulomas kini tengah dicari, masyarakat yang melihatnya diharapkan melapor kepada Polisi terdekat. Sementara itu peristiwa perampokan dan penyekapan 11 orang di kamar mandi sempit hingga menewaskan 6 orang menjadi salah satu peristiwa kejahatan yang menyita perhatian tahun 2016 ini.

Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja agar menjaga keamanan rumah dari perampok.

Pelarian Ridwan Sitorus alias Ius Pane kandas dan berujung penangkapan di Medan Sumatera Utara, 5 hari buron anggota perampok pimpinan Ramlan Butarbutar ini tidak berkutik saat Polisi diketahui tengah berada di sebuah pulbus antar lintas Sumatera.

Aksi Ius Pane pada perampokan di Pulomas tergolong sadis ia memukul Diona dengan gagang senjata api dan menyeret korban Diona, Ius pula yang memiliki ide memasukan penghuni rumah ke kamar mandi.

Sebelumnya Polisi telah menangkap Alvin Bernius Sinaga sopir yang membawa pelaku ke rumah Dodi sementara Erwin Situmorang di tangkap bersama dengan sang pemimpin Ramlan Butarbutar yang tewas ditembak Polisi.

Jejak kriminal Ramlan Butarbutar telah lama terindikasi Polisi pada Agustus 2015 Ramlan bersama dengan 2 komplotannya tertangkap atas kasus perampokan di Depok Jawa Barat namun perkara Ramlan tidak sampai ke meja hijau sedangkan 2 rekannya di vonis penjara.

Berkas perkara Ramlan sempat dipisah dengan 2 pelaku perampokan lain lantaran Ramlan harus menjalani perawatan akibat gagal ginjal.

Senin, 02 Januari 2017

Serangkaian Teror di Indonesia Sepanjang Tahun 2016

Ilustrasi Teror Yang Diduga Dilakukan Terorisme
14 Januari 2016 aksi teror di Thamrin Jakarta Pusat membuka serangkaian teror di tanah air 4 pelaku teror Jakarta menyerang aparat setelah meledakkan bom bunuh diri dan akibatnya 8 orang tewas termasuk pelaku sementara 25 lainnya luka-luka, beberapa jam setelah kejadian ISIS mengkliem berada dibalik serangan ini.

Sehari setelah Idul Fitri teror berlanjut pada 5 Juli 2016 bom bunuh diri terjadi di mapolresta Surakarta Jawa Tengah, pelaku Nur Rohman diduga merupakan jaringan Bahrun Naim yang di Suriah, akibat peristiwa ini pelaku tewas dan satu orang Polisi terluka, bom berdaya ledak rendah ini disimpan di bawah jok motor pelaku yang rencananya akan diledakkan saat pelaku menembus pengamanan Polres Surakarta

18 Juli 2016 pemburuan salah satu gembong teroris memuncak pada tewasnya Santoso alias Abu Wardah di pesisir Utara Poso Sulawesi Tengah, 1 setengah tahun aparat gabungan memburu pimpinan Mujahidin Indonesia Timur ini melalui operasi Camar Maleo dan Operasi Tinongbala. Santoso diketahui telah bersumpah setia kepada ISIS dan kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini dihubungkan dengan ISIS melalui Bahrun Naim.

Pasca tewasnya Santoso teror tidak serta merta hilang dari bumi pertiwi 28 Agustus rencana bom bunuh diri berlangsung di gereja Katolik Santo Yosep Medan Sumatera Utara, Pelaku adalah pemuda berusia 16 tahun, bom yang dibawanya dalam ransel gagal meledak akibatnya ia menyerang pastur dengan senjata tajam pelaku dinyatakan termotivasi dari internet untuk melakukan bom bunuh diri.

" yang sekarang terjadi adalah munculnya beberapa sel kecil dari pada satu aliansi yang lebih besar dan sel sel itu rupanya di apa namanya diarahkan oleh Bahrun Naim nah dia bukan satu satunya orang yang di Suriah yang main dan ingin seperti membina sel sel di Indonesia ada juga orang Indonesia lain seperti Bahrun Syah dan seperti orang namanya Abu Walid" ujar Sidney Jones Dir. Lembaga Kebijakan dan Analisis Konflik

Teror berlanjut pada 13 November Saat bom rakitan meledak di pelataran parkir gereja Oikumene di Samarinda Kalimantan Timur, akibat peristiwa ini 4 balita terluka dan seorang di antaranya meninggal sehari kemudian, pelaku adalah mantan terpidana teroris bom buku di Tangerang tahun 2011, Jamaah Ansharut daulah bentukan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dan Aman Abdurrahman diduga menjadi dalang aksi ini.